Hack.exe #9 | Hancur

 


    Setelah sebuah kegilaan yang terjadi kemarin. Aku langsung terkena penyakit sial ini. Aku mengambil cutiku, yang dimana baru juga satu bulan kuliah disini. 


Aku tidur berbaring di kamar asrama sambil mendengarkan etude, Aku tau itu bukan dari Schubert. Entah kenapa aku ingin mendengar apa yang dirasakan oleh Chopin waktu itu. 


Rasanya hancur, berkeping-keping. 


Setelah kelas selesai, Revin dan Tom menjengukku. Mereka bertanya kenapa aku bisa sakit. Dan aku menceritakan itu, tetapi tidakku ceritakan tentang gudang itu. 


"Kau bertemu sahabat lamamu dan dia sekarang menjauhimu?" 

Tanya Revin, 


"Wah sulit dipercaya, apakah dia manis, dia cantik. Untukku saja Jerome" 

Kata Tom yang katanya lucu itu. 


"Tapi ku heran, apakah kau tau tentang gudang dibelakang kampus ini?

ujarku. 


"Ha? Kau tau gudang itu juga?"

Tom kaget sambil menatapku.


 "Ada apa dengan gudang itu, tom?"

Tanyaku lagi. 


"Gudang itu berisi komputer kuantum." 

jelas Tom. 


"Woah, benarkah? Apakah kita bisa menghidupkan komputer itu? Apakah ada data penting dalamnya, dan siapa yang punya komputer itu?" 

tanyaku yang sangat antusias. 


"Aku tak ingin mengacau kegembiraanmu tapi bisakah kau jelaskan apa itu komputer kuantum?" 

Revin menatap kami bingung. 


Setelah kami menjelaskan komputer itu kepada Revin. Lin pun datang membawakan kami jeruk. 


"Hai Jerome, apakah kamu baik-baik saja? Aku membawakanmu Jeruk Mandarin."

 Lin bertanya kepadaku. 


"Aku baik baik saja Lin, terimakasih."


Tom menggodaku dengan berbisik 

"Apakah dia peduli kepada Revin seperti dia menjengukmu?" 


Sambil tertawa. 


Ku harap Revin bisa mendapatkan Lin, setidaknya mereka harus berbicara dulu. Akhirnya aku tahu isi dibalik gudang itu setelah Tom menjelaskan panjang lebar sambil tertawa dengan teman teman dekatku ini. 


Setelahku pikir, tunggu. 


Apakah Audrey juga tau? dan kenapa sikapnya seperti itu? 


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)