Hack.exe #11 | Permintaan Maaf

 


    Revin dan Tom berlari mengejar gadis yang menyerupai Audrey itu, tetapi sepertinya dia akan gagal, karena terlalu jauh. Tetapi, apa maksudnya itu?

Apakah kau masih mempedulikanku?

"Ini udah sore, aku harus balik dulu. Semoga cepat sembuh Jerome."

"Tunggu Lin, "


"Ya, ada apa jerome?"
Lin menatapku dengan serius. 
Seharusnya dia tidak seserius itu.


"Apakah kamu menyukai Revin?
Sepertinya dia menyukaimu, Lin."



"Hmmm, apakah kau janji untuk tidak beritahu siapapun apalagi Revin?"


"Ya, aku janji."


"Sebenarnya, tidak. Tapi dia tidak menggangguku."


"Bisa saja hari ini, besok, atau kapanpun aku akan mencintainya."


"Aku tidak mengenalnya, tetapi sepertinya dia laki-laki yang baik."



"Aku akan menunggu kabar baik itu. "


"Baiklah, sampai jumpa besok Jerome."

"Oke, sampai jumpa"


 Lin menutup pintu kamarku dan aku memutar salah satu musik kesukaanku Heindroslein dari Schubert. Telponku berbunyi, kukira itu orangtua ku.Ternyata itu nomor yang tidak dikenal. Aku berharap ini bukan Audrey, karena itu sudah cukup membuatku kesal dengannya.

"bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip bip---" lalu panggilan diputus.


    Sepertinya ini sandi morse. Untung aku sempat merekamnya. Aku menulisnya dalam kertas dan merumuskan semua sandinya. Setelah itu aku enkripsi sandi itu.


Pesan itu membuatku terdiam.


"Halo, Jerome. Ini aku, terimakasih untuk semua. 
Maafkan atas yang terjadi. 
Tetapi kita tidak akan bersama lagi. Dari temanmu yang buruk."

    Ternyata seperti yang kupikirkan, ternyata wanita itu. Untuk apa dia mengirimkan pesan bodoh ini kepadaku? Dia terlihat konyol sekarang.

Tak akan kusebut namanya.

Kesal.


--------------------------------------------------------------------------

*Heindroslein = Mawar Liar dalam bahasa Jerman, Musik Klasik yang diciptakan oleh Schubert.


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)