"Apakah yang harusku kerjakan, Tom? "
Tanyaku.
"Kau akan mengawasi data yang ada dikomputer ini.
Untuk hari ini kamu hanya mengecek malware berupa Trojan."
Nama Malware : Virus Trojan
Kemampuan : Dapat memembus vrius dari sistem belakang keamanan
Kelemahan : Terdeteksi dalam sistem Rekonfirmasi majemuk
Klasifikasi : Safe
"Ini sangat mudah Tom, "
"Tugas kau hanyalah membuat diagram generasi Trojan."
"Dalam 20 kali regenerasi, kau harus menuliskan
berapa kali virus itu dapat masuk dari
belakang sistem keamanan komputer percobaan ini."
"Apakah kau mengerti?"
"Hmm, aku mengerti Tom"
"Baiklah, sekarang mulai bekerja"
Ku kira ini akan berakhir dengan mudah. Ternyata virus ini sedikit sulit. Karena aku harus membuat diagram, sekaligus tetap memperhatikan bagaimana regenerasi trojan berhasil atau tidak.
Pada akhirnya, aku berhasil.
"Bagus, Jerome, kau berhasil!"
"Ah, ini tidak sulit Tom, tugasku hanya menghitung, dan melihat perkembangan virusnya."
"Itulah yang kubutuhkan ,Jerome!"
"Apakah kau bisa membaca peluang Trojan itu?"
"Bahkan sudah ku buat menjadi file, Tom!"
"Wah, bagus! Tapi aku harus memberitahumu klasifikasi malware ini."
"Kita akan mengklasifikasikan malware ini dalam 5 tingkat."
"Tingkat 1, akan diberi nama Safe. "
"Tingkat 2, akan diberi nama Unsafe. "
"Tingkat 3, akan ku berikan nama Full Counter!"
"Tingkat 4, akan diberi nama Euclid Control"
"Tingkat 5, akan diberi nama Dangerous Damaged"
"Setiap tingkat diberi penilaian dari segi peluang keberhasilan,
kerusakan sistem pada komputer, waktu diperlukan untuk
menjinakkan sebuah malware, dan kelangkaan tipe malware."
"Jika ada virus yang tidak bisa kau klasifikasi, beri tanda undetermined.
Nanti kita cari informasi tentang virus tersebut."
"Baiklah, aku mengerti Tom!"
"Sekarang mari kita bersantai, ayo keluar."
Saat kami berjalan keluar gudang. Ternyata, Audrey berada didepan kami. Keheningan seketika berada disini.
Tapi aku tidak menyapanya.
"Apakah kau ingin melakukan hal konyol lagi Shirey? Haha."
"Tak usah menyapaku lagi feraqu!"
Audrey langsung pergi menuju komputer itu.
Bahkan tak menyapaku. Tapi ya sudahlah.
"Hei, apakah kau tak melarangnya, Tom? "
"Komputer kuantum itu bukan milik
siapapun Jerome, jadi komputer itu bisa dipakai siapapun."
"Oh, begitu Tom"
"Ayo, kita keluar"
Aku masih bertanya-tanya, bagaimana Kondisi Tim Tom?
Aku penasaran, dan bertanya.
"Bagaimana keadaan timmu Tom? Kau tidak pernah menceritakan itu kepadaku."
"Aku tau kau akan menanyakan itu. Jika kau ingin melihat mereka. Ayo ikuti aku."
Aku mengikuti Tom, terkejut akan hal yang kulihat didepanku.
Apa keputusanku sudah tepat?
